Tugas 4 Sensor fisika(Pengontrol level air dan suhu pada tanaman hidroponik)


 [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]



1. Tujuan[kembali]

  1. Mengetahui prinsip kerja dari sensor yang digunakan

  2. Mampu membuat rangkaian dengan mengaplikasikan sensor

2.  Alat dan Bahan[kembali]

1. Alat 

·       Baterai 12 V

2.    Bahan

·       Resistor

Resistor 5k 1 watt (2 buah)

Resistor 10kΩ 1 watt (2 buah)

·       kapasitor

Kapasitor 1 pF (1 buah)

Kapasitor 1uF (1 buah)

·       IC OP-AMP

    ·       LM741 Op-amp IC

LM741 Pin Configuration

Pin Number

Pin Name

Description

1 , 5

OFFSET NULL

Pin used for remove the offset voltage and balance input voltage.

2

INPUT-

Inverting signal Input

3

INPUT+

Non-Inverting signal Input

4

V-

Ground or Negative Supply Voltage

6

OUTPUT

Output of op amp

7

V+

Positive Supply Voltage

8

NC

Not connected

Fitur dan Spesifikasi IC Op-Amp LM741

·       LM741 hanya mempunyai satu op-amp didalamnya, ada beberapa IC op-amp yang mempunyai lebih dari satu op-amp seperti LM358, LM148, LM248, LM348

·       Dilengkapi dengan sirkuit pendek dan perlindungan kelebihan beban.

·       Konsumsi daya rendah.

·       Rasio penolakan mode umum besar (CMRR) dan rentang tegangan diferensial.

·       Tidak diperlukan kompensasi frekuensi eksternal.

·       Mencegah penguncian saat rentang mode umum terlampaui.

·       Konsumsi Daya Minimum, normal dan maksimum untuk IC ini masing-masing adalah ± 10v, ± 15v dan ± 22v.

·       Suhu pengoperasian harus -50 hingga 125˚C.

·       Pasokan saat ini - 1.7 hingga 2.8mA.

·       Suhu pin solder - paket PDIP - 260 260C (selama 10 detik - ditentukan)

·       TO-99 dan CDIP - 300 ˚C (selama 10 detik - ditentukan)

·       Paket yang tersedia: TO-99, CDIP & PDIP

Model 2D

Dalam Op-amp IC 741 PIN2 adalah terminal input pembalik dan PIN3 adalah terminal input non-pembalik. Pin keluaran IC ini adalah PIN6.



·       LM393 - Low Offset Voltage Dual Comparator IC

                LM393 adalah IC komparator paket Ganda, yang berarti IC tersebut memiliki dua                 komparator di dalam satu paket 8-pin.

                Konfigurasi Pin

Nomor PIN

Nama Pin

Deskripsi

1

OUTPUT 1

Output dari Op-Amp 1

2

INPUT1-

inverting Input dari Op-Amp 1

3

INPUT1 +

Input Non-inverting dari Op-Amp 1

4

VEE, GND

Tegangan Suplai Ground atau Negatif

5

INPUT2 +

Input Non-Inverting dari Op-Amp 2

6

INPUT2-

Membalik Input dari Op-Amp 2

7

OUTPUT2

Output dari Op-Amp 2

8

VCC

Tegangan Suplai Positif

Komponen input

    ·   Sensor Kelembaban Tanah




Modul sensor kelembaban tanah digunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah. Ini mengukur kandungan volumetrik air di dalam tanah dan memberi kita tingkat kelembaban sebagai keluaran. Modul ini memiliki keluaran digital dan analog serta potensiometer untuk menyesuaikan level ambang batas.

Konfigurasi Pinout Modul Sensor Kelembaban

Nama Pin

Deskripsi

VCC

Pin Vcc memberi daya pada modul, biasanya dengan + 5V

GND

Ground

DO

Pin Digital Out untuk Output Digital.

AO

Pin Analog Out untuk Output Analog

Fitur & Spesifikasi Modul Sensor Kelembaban

·        Tegangan Operasi: 3.3V hingga 5V DC

·        Operasi Saat Ini: 15mA

·        Output Digital - 0V hingga 5V, Level pemicu yang dapat disesuaikan dari preset

·        Output Analog - 0V hingga 5V berdasarkan radiasi infra merah dari nyala api yang jatuh pada sensor

·        LED menunjukkan keluaran dan daya

·        Ukuran PCB: 3,2 cm x 1,4 cm

·        Desain berbasis LM393

·        Mudah digunakan dengan Mikrokontroler atau bahkan dengan IC Digital / Analog normal

·        Kecil, murah, dan mudah didapat

    Electrical characteristics


Grafik sensor


    ·   LM35 Temperature Sensor




Konfigurasi Pin:

Nomor PIN

Nama Pin

Deskripsi

1

Vcc

Tegangan input + 5V untuk aplikasi tipikal

2

Analog Out

Akan ada peningkatan 10mV untuk kenaikan setiap 1 ° C. Dapat berkisar dari -1V (-55 ° C) hingga 6V (150 ° C)

3

Ground

Terhubung ke ground sirkuit

Fitur Regulator LM35:

·        Tegangan Input Minimum dan Maksimum masing-masing adalah 35V dan -2V. Biasanya 5V.

·        Dapat mengukur suhu mulai dari -55 ° C hingga 150 ° C 

·        Tegangan keluaran berbanding lurus (Linear) dengan suhu (yaitu) akan ada kenaikan 10mV (0,01V) untuk setiap kenaikan suhu 1 ° C.

·        ± 0,5 ° C Akurasi

·        Arus kurang dari 60uA

·        Sensor suhu biaya rendah

·        Kecil dan karenanya cocok untuk aplikasi jarak jauh

·        Tersedia dalam paket TO-92, TO-220, TO-CAN dan SOIC

Model 2D dari komponen (TO-92):

Grafik Karakteristik Sensor Lm 35




Komponen output 

  • 5V Relay

Konfigurasi Pin Relay

Nomor PIN

Nama Pin

Deskripsi

1

Coil End 1

Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 5V dan ujung lainnya ke ground

2

Coil End 2

Digunakan untuk memicu (On / Off) Relay, Biasanya satu ujung terhubung ke 5V dan ujung lainnya ke ground

3

Umum (COM)

Umum terhubung ke salah satu Ujung Beban yang akan dikontrol

4

Biasanya Tutup (NC)

Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NC beban tetap terhubung sebelum pemicu

5

Biasanya Terbuka (TIDAK)

Ujung lain dari beban terhubung ke NO atau NC. Jika terhubung ke NO, beban tetap terputus sebelum pemicu

Fitur Relay 5V 

  • Trigger Voltage (Tegangan melintasi koil): 5V DC

  • Trigger Current (Arus Nominal): 70mA

  • Arus beban AC maksimum: 10A @ 250 / 125V AC

  • Arus beban DC maksimum: 10A @ 30 / 28V DC

  • Konfigurasi 5-pin yang ringkas dengan cetakan plastik

  • Waktu pengoperasian: 10msec Waktu rilis: 5msec

  • Peralihan maksimum: 300 operasi / menit (secara mekanis)


·       Motor DC 


Spesifikasi Item :

Tegangan Terukur 9V DC

o   Tanpa kecepatan beban 12000 ± 15% rpm

o   Tidak ada arus beban ≤280mA

o   Tegangan operasi 1.5-9V DC

o   Mulai Torsi ≥250g.cm (menurut blade yang dikembangkan sendiri)

o   mulai saat ini ≤5A

o   Resistansi Isolasi di atas 10Ω antara casing dan terminal DV 100V

o   Arah Rotasi CW: Terminal [+] terhubung ke catu daya positif, terminal [-] terhubung ke nagative

o   daya, searah jarum jam dianggap oleh arah poros keluaran

o   celah poros 0,05-0,35mm

·   Active Passive Buzzer


Konfigurasi Pin Buzzer

Nomor PIN

Nama Pin

Deskripsi

1

Positif

Diidentifikasi dengan simbol (+) atau kabel terminal yang lebih panjang. Dapat didukung oleh 6V DC 

2

Negatif

Diidentifikasi oleh kabel terminal pendek. Biasanya terhubung ke ground sirkuit

Fitur dan Spesifikasi Buzzer

·        Tegangan Terukur: 6V DC

·        Tegangan Operasi: 4-8V DC

·        Nilai saat ini: <30mA

·        Jenis Suara: Bip Terus Menerus

·        Frekuensi Resonan: ~ 2300 Hz 

·        Paket bersegel kecil dan rapi

·        Papan tempat memotong roti dan papan Perf ramah

Model 2d

 


3. Landasan Teori[kembali]

·       Resistor

Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan Huruf “R”. Satuan Hambatan atau Resistansi Resistor adalah OHM (Ω). Sebutan “OHM” ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.

Untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika, Resistor bekerja berdasarkan Hukum Ohm.

Fixed Resistor

Fixed Resistor adalah jenis Resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap. Nilai Resistansi atau Hambatan Resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode Angka.

Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :

Yang tergolong dalam Kategori Fixed Resistor berdasarkan Komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah :

Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis Carbon Composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya.

Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis Carbon Composistion Resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.

Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor Jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya tergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansinya. Keuntungan Carbon Film Resistor ini adalah dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan terhadap suhu jika dibandingkan dnegan Carbon Composition Resistor.

Nilai Resistansi Carbon Film Resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Karena rendahnya kepekaan terhadap suhu, Carbon Film Resistor dapat bekerja di suhu yang berkisar dari -55°C hingga 155°C.

Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal Film Resistor adalah jenis Resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke Subtrat Keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai Resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, Resistor jenis Metal Film ini merupakan yang terbaik diantara jenis-jenis Resistor yang ada (Carbon Composition Resistor dan Carbon Film Resistor).

o   Cara menghitung nilai Resistor berdasarkan Kode Warna

nilai Resistor yang berbentuk Axial adalah diwakili oleh Warna-warna yang terdapat di tubuh (body) Resistor itu sendiri dalam bentuk Gelang. Umumnya terdapat 4 Gelang di tubuh Resistor, tetapi ada juga yang 5 Gelang.

Gelang warna Emas dan Perak biasanya terletak agak jauh dari gelang warna lainnya sebagai tanda gelang terakhir. Gelang Terakhirnya ini juga merupakan nilai toleransi pada nilai Resistor yang bersangkutan.

Tabel dibawah ini adalah warna-warna yang terdapat di Tubuh Resistor:


Perhitungan untuk Resistor dengan 4 Gelang warna :


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-3 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

Contoh :

Gelang ke 1 : Coklat = 1
Gelang ke 2 : Hitam = 0
Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang angka gelang ke-2; atau kalikan 105
Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai Resistor tersebut adalah 10 * 105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%.

Perhitungan untuk Resistor dengan 5 Gelang warna :


Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-1 (pertama)
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-2
Masukkan angka langsung dari kode warna Gelang ke-3
Masukkan Jumlah nol dari kode warna Gelang ke-4 atau pangkatkan angka tersebut dengan 10 (10n)
Merupakan Toleransi dari nilai Resistor tersebut

 

Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n



Rumus dari Rangkaian Seri Resistor adalah :

1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn

Dimana :
Rtotal = Total Nilai Resistor
R1 = Resistor ke-1
R2 = Resistor ke-2
R3 = Resistor ke-3
Rn = Resistor ke-n

Berikut ini adalah gambar bentuk Rangkaian Paralel :

·       Kapasitor



Kapasitor (Capacitor) atau disebut juga dengan Kondensator (Condensator) adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik dalam waktu sementara dengan satuan kapasitansinya adalah Farad. Satuan Kapasitor tersebut diambil dari nama penemunya yaitu Michael Faraday (1791 ~ 1867) yang berasal dari Inggris. Namun Farad adalah satuan yang sangat besar, oleh karena itu pada umumnya Kapasitor yang digunakan dalam peralatan Elektronika adalah satuan Farad yang dikecilkan menjadi pikoFarad, NanoFarad dan MicroFarad.

Konversi Satuan Farad adalah sebagai berikut :

1 Farad = 1.000.000µF (mikro Farad)

1µF = 1.000nF (nano Farad)

1µF = 1.000.000pF (piko Farad)

1nF = 1.000pF (piko Farad)

Kapasitor merupakan Komponen Elektronika yang terdiri dari 2 pelat konduktor yang pada umumnya adalah terbuat dari logam dan sebuah Isolator diantaranya sebagai pemisah. Dalam Rangkaian Elektronika, Kapasitor disingkat dengan huruf “C”.

Menghitung Nilai Kapasitor Seri Paralel

    

·       IC Op-amp 

    ·       LM741 Op-amp IC

Sebuah penguat operasional LM741 adalah DC-coupled gain tinggi tegangan elektronik penguat. Ini hanya memiliki satu op-amp di dalamnya. Sebuah IC penguat operasional digunakan sebagai pembanding yang membandingkan dua sinyal, sinyal pembalik dan non-pembalik. Fungsi utama IC ini adalah melakukan operasi matematika di berbagai rangkaian. Op-amp memiliki penguatan yang besar dan biasanya digunakan sebagai Penguat Tegangan. LM741 dapat beroperasi dengan tegangan catu daya tunggal atau ganda.

OUTPUT Voltage = Gain * Tegangan Input

Op-amp dapat digunakan dengan dua cara:

1. Inverting Op-amp

Ketika sumber input dihubungkan ke terminal pembalik PIN 2 dan umpan balik dengan PIN keluaran 6 maka op-amp dalam kondisi pembalik. Seperti jika PIN 2 memiliki polaritas + ve maka kita akan mendapatkan -ve polaritas keluaran dari PIN 6.

Gain = Rf / R1

2. Op-amp Non-inverting

Ketika sumber input dihubungkan ke terminal non-inverting PIN 3 dan PIN 2 adalah umpan balik dengan PIN output 6 maka op-amp dalam kondisi non-inverting. Seperti jika PIN 3 memiliki polaritas + ve maka kita akan mendapatkan + ve polaritas keluaran dari PIN 6.

Gain  = 1+ (Rf / R1)


Prinsip Kerja

Ketika tegangan pada masukan non-pembalik (+) lebih tinggi dari tegangan pada masukan pembalik (-), maka keluaran dari komparator adalah TINGGI. Dan jika tegangan input pembalik (-) lebih tinggi dari ujung non-pembalik (+), maka output adalah RENDAH. Output dari penguat operasional adalah produk dari penguatan dan tegangan input.

Aplikasi LM741

·       Pembanding

·       Amplifier DC

·       Integrator atau Diferensiator

·       Amplifier Penjumlah

·       Multi-vibrator

·       Filter Aktif

·       Aplikasi umpan balik umum

    ·       LM393 - Low Offset Voltage Dual Comparator IC

IC Komparator atau IC pembanding adalah sebuah IC yang berfungsi untuk membandingkan dua macam tegangan yang terdapat pada kedua inputnya. Komparator memiliki 2 buah input     dan sebuah output. Inputnya yaitu input(+) dan input (-). berikut skemanya


Lm 393 dalam satu kemasannya mempunyai dua buah komparator didalamnya. IC ini memiliki fitur sebagai berikut:

IC komparator LM 393 memiliki fitur-fitur sebagai berikut:

    o   Dapat bekerja dengan single supply 2V sampai 36V

    o   Dapat bekerja dengan tegangan input -3V sampai +36V

    o   Dapat bekerja dengan segala macam bentuk gelombang logic

    o   Dapat membandingkan tegangan yang mendekati ground.

      Dalam aplikasinya output dari komparator LM 393, membutuhkan resistor pullup dengan tegangan V+ yaitu untuk menjaga tegangan output supaya memiliki logika satu ketika kondisi idle.

Cara Kerja Komparator:

komparator bekerja berdasarkan tegangan yang masuk pada kedua pin inputnya.

>> jika tegangan pada pin(+) > tegangan pada pin(-) maka output komparator akan berayun kearah V+

>> jika tegangan pada pin(+) < tegangan pada pin(-) maka output komparator akan berayun kearah V-

Dalam aplikasinya biasanya salah satu pin input dari komparator sebagai tegangan reverensi sedangkan pin input lainya sebagai tegangan yang akan dibandingkan. Seperti pada rangkaian berikut.

pada rangkaian tersebut tegangan referensinya diperoleh dari sebuah VR (Variable Resistor) dan tegangan yang akan dibandingkan berasal dari sensor cahaya fotodioda yang dirangkai menjadi rangkaian pembagi tegangan. Dengan tegangan reverensi dari VR maka output dari komparator dapat diatur "pada intensitas cahaya berapa output dari regulator akan bernilai nol".

Output LM393

·   

·       Modul Sensor Kelembaban Tanah

Prinsip kerja Sensor PIR

       Modul Sensor Kelembaban ini terdiri dari Sensor Kelembaban, Resistor, Kapasitor, Potensiometer, IC Pembanding LM393, LED Daya dan Status dalam rangkaian terintegrasi.





IC LM393

IC Komparator LM393 digunakan sebagai pembanding tegangan pada modul sensor kelembaban ini. Pin 2 LM393 dihubungkan ke Preset (Pot 10KΩ) sedangkan pin 3 dihubungkan ke pin sensor Moisture. IC komparator akan membandingkan tegangan ambang batas yang ditetapkan menggunakan preset (pin2) dan pin sensor (pin3).

Sensor Kelembaban

Sensor kelembaban terdiri dari dua probe yang digunakan untuk mendeteksi kelembaban tanah . Probe sensor kelembaban dilapisi dengan emas imersi yang melindungi Nikel dari oksidasi. Kedua probe ini digunakan untuk melewatkan arus melalui tanah dan kemudian sensor membaca resistansi untuk mendapatkan nilai kelembaban.

Preset (Pot pemangkas)

Dengan menggunakan prasetel onboard, Anda dapat mengatur ambang (sensitivitas) keluaran digital

Cara Menggunakan Modul Sensor Kelembaban Tanah

Modul sensor kelembaban terdiri dari empat buah pin yaitu VCC, GND, DO, AO. Pin keluaran digital dihubungkan ke pin keluaran IC komparator LM393 sedangkan pin analog dihubungkan ke sensor Kelembaban. Diagram Sirkuit internal modul sensor Kelembaban diberikan di bawah ini.



           Cara menggunakan modul sensor kelembaban dengan mikrokontroler sangatlah mudah. Hubungkan pin Analog / Digital Output modul ke pin Analog / Digital Mikrokontroler. Hubungkan pin VCC dan GND ke pin 5V dan GND Mikrokontroler. Setelah itu masukkan probe ke dalam tanah. Ketika ada lebih banyak air di dalam tanah, itu akan menghantarkan lebih banyak listrik yang berarti resistansi akan rendah dan tingkat kelembaban akan tinggi.

Aplikasi Sensor Kelembaban Tanah

Perkebunan

Sistem irigasi

·       LM35

Secara prinsip sensor akan melakukan penginderaan pada saat perubahan suhu setiap suhu 1 ºC akan menunjukan tegangan sebesar 10 mV. Pada penempatannya LM35 dapat ditempelkan dengan perekat atau dapat pula disemen pada permukaan akan tetapi suhunya akan sedikit berkurang sekitar 0,01 ºC karena terserap pada suhu permukaan tersebut. Dengan cara seperti ini diharapkan selisih antara suhu udara dan suhu permukaan dapat dideteksi oleh sensor LM35 sama dengan suhu disekitarnya, jika suhu udara disekitarnya jauh lebih tinggi atau jauh lebih rendah dari suhu permukaan, maka LM35 berada pada suhu permukaan dan suhu udara disekitarnya .

Jarak yang jauh diperlukan penghubung yang tidak terpengaruh oleh interferensi dari luar, dengan demikian digunakan kabel selubung yang ditanahkan sehingga dapat bertindak sebagai suatu antenna penerima dan simpangan didalamnya, juga dapat bertindak sebagai perata arus yang mengkoreksi pada kasus yang sedemikian, dengan mengunakan metode bypass kapasitor dari Vin untuk ditanahkan. Maka dapat disimpulkan prinsip kerja sensor LM35 sebagai berikut:
• Suhu lingkungan di deteksi menggunakan bagian IC yang peka terhadap suhu
• Suhu lingkungan ini diubah menjadi tegangan listrik oleh rangkaian di dalam IC, dimana perubahan suhu berbanding lurus dengan perubahan tegangan output.

Pada seri LM35

Tiap perubahan 1oC akan menghasilkan perubahan tegangan output s ebesar 10mV

Vout adalah tegangan keluaran sensor yang terskala linear terhadap suhu terukur, yakni 10 milivolt per 1 derajad celcius. Jadi jika Vout = 530mV, maka suhu terukur adalah 53 derajad Celcius.dan jika Vout = 320mV, maka suhu terukur adalah 32 derajad Celcius. Tegangan keluaran ini bisa langsung diumpankan sebagai masukan ke rangkaian pengkondisi sinyal seperti rangkaian penguat operasional dan rangkaian filter, atau rangkaian lain seperti rangkaian pembanding tegangan dan rangkaian Analog-to-Digital Converter.

Rangkaian dasar tersebut cukup untuk sekedar bereksperimen atau untuk aplikasi yang tidak memerlukan akurasi pengukuran yang sempurna. Akan tetapi tidak untuk aplikasi yang sesungguhnya. Terbukti dari eksperimen yang telah saya lakukan, tegangan keluaran sensor belumlah stabil. Pada kondisi suhu yang relatif sama, jika tegangan suplai saya ubah-ubah (saya naikkan atau turunkan), maka Vout juga ikut berubah.

Memang secara logika hal ini sepertinya benar, tapi untuk instrumentasi hal ini tidaklah diperkenankan. Dibandingkan dengan tingkat kepresisian, maka tingkat akurasi alat ukur lebih utama karena alat ukur seyogyanya dapat dijadikan patokan bagi penggunanya. Jika nilainya berubah-ubah untuk kondisi yang relatif tidak ada perubahan, maka alat ukur yang demikian ini tidak dapat digunakan.


·      Active Passsive Buzzer


Prinsip Kerja Motor DC

Pada dasarnya, prinsip kerja dari buzzer elektronika hampir sama dengan loud speaker dimana buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang secara diafragma. Ketika kumparan tersebut dialiri listrik maka akan menjadi elektromagnet sehingga mengakibatkan kumparan tertarik ke dalam ataupun ke luar tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya. Karena kumparan dipasang secara diafragma maka setiap kumparan akan menggerakkan diafragma tersebut secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

FUNGSI BUZZER ELEKTRONIKA

Pada dasarnya Buzzer Elektronika menyerupai loud speaker namun memiliki fungsi-fungsi yang lebih sederhana. Berikut adalah beberapa fungsi buzzer elektronika :

Sebagai bel rumah

Alarm pada berbagai peralatan

Peringatan mundur pada truk

Komponen rangkaian anti maling

Indikator suara sebagai tanda bahaya atau yang lainnya

Timer

Dan lain-lain

menggerakkan speaker agar menghasilkan suara yang dapat didengar oleh manusia.


4. Prosedur Percobaan[kembali]

1.     Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan

2.     Disarankan agar membaca datasheet setiap komponen dan mendownload library bila dibutuhkan

3.     Cari komponen yang diperlukan di library proteus

4.     Pasang komponen sesuai dengan rangkaian yang dibawah

5.     Atur nilai potensiometer atau testpin pada rangkaian

6.     Buat rangkaian pengkondisi sinyal

7.     Atur sensitivitas dari sensor soil moisture dan sensor temperatur

8.     Atur masukkan dari sensor agar dapat menghidupkan motor dan buzzer


5. Rangkaian[kembali]



Kondisi OFF

Kondisi ON


5. Prinsip Kerja [kembali]

Pada simulasi ini digunakan 2 buah sensor yaitu sensor soil moistur dan LM35

Bila inputan potensiometer kita naikan yang berarti air yang dideteksi oleh sensor semakin tinggi. sehingga tegangan yang dihasilkannya pun juga semakin tinggi dan begitu uga sebaliknya. Output dari sensor tersebut akan masuk ke komparatator sehingga dapat menyesuaiakan situasi yang kita inginkan, misalnya pada level air terdeteksi oleh sensor 40%, maka komparator akan mengeluarkan tegangan sebesar 5V untuk menghidupkan transistor sehingga dapat menyalakan relay yang mana akan menghubungkan motor dengan power

Kemudian sensor lm35, keluaran dari sensor tersebut akan di naikan 10x sehingga dapat diolah. tegangan yang keluar dari penguat tersbut akan masuk ke komparator yang akan disesuaikan dengan situasi yang dinginkan.Sekarang kita membutuhkan disuhu 26 C motor akan hidup. setelah kita atur potensiometer yang mana tersebut pada kaki invert sebagai Vref. bila tegangan dari Lm35 lebih besar dari Vref, maka komparator akan mengirimkan tegangan sebesar 5 V untuk menghidupkan transitor. dengan hidupnya transistor tersebut juga akan menghidupkan relay sehingga motor akan terhubung dengan baterai

7. Video Simulasi[kembali]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SENSOR KELAS B

SENSOR KELAS B Oleh :   Auphi Okta Pratama 1710951015 Dosen Pengampu :   Darwison, M.T.