Laporan Akhir (Percobaan 1)
INVERTING AMPLIFIER
2. Hardware[kembali]
Op-Amp inverting selain memiliki sifat untuk memperkuat sinyal juga memiliki sifat pembalik tegangan. Berdasarkan percobaan sifat tersebut terbukti dimana diperoleh hasil saat nilai tengangan input berpolaritas negatif maka nilai tegangan input yang dihasilkan berpolaritas positif begitupun sebaliknya. Hal ini terjadi karena arus yang mengalir dari sumber masuk R input dan akan diteruskan ke kaki negatif op amp dimana pada kaki negatif op amp terdapat hambatan yang sangat besar sehingga arus tidak dapat melewati op-amp. Dari kaki negatif maka akan diteruskan ke hambatan Rf, lalu menuju ke output. untuk menentukan tegangan output adalah dengan mengali -Rf dengan arus I di R input (-Rf x Iinput). Sehingga didapat nilai tegangan output adalah (-Rf/Ri x Vin). dapat disimpulkan bahwa nilai penguatannya/gain adalah (-Rf/RI). Hal ini terbukti pada percobaan menggunakan resistor sebesar 35KΏ dimana saat nilai inputan bernilai negatif yaitu -3 volt nilai tegangan output yang didapatkan bernilai positif 11.18 volt.
Nilai penguatan ditentukan dengan melakukan perbandingan antara nilai Rf dan
nilai Ri nilai perbandingan disesuaikan dengan besar penguatan yang diinginkan.
Contoh jika kita menginginkan penguatan sebesar 100 kali maka nilai Rf harus
lebih besar 100 kali lipat dibandingkan nilai Ri. Namun nilai penguatan
memiliki batas output yaitu bergantung pada tegangan pembatas atau VCC yang
digunakan yang digunakan pada op-amp. Saat nilai penguatan yang seharusnya
melebihi tegangan pembatas maka output yang dihasilkan hanya berkisar pada
nilai tegangan pembatas. Hal ini terbukti pada percobaan saat nilai
hambatan sebesar 35KΏ dengan inputan sebesar -3volt hasil tegangan output
sebesar 11,18 volt dengan penguatan sebesar 3.7, pada nilai inputan yang lain
nilai penguatan juga berkisar 3.5 hal ini sesuai dengan nilai penguatan dengan
menggunakan rumus(Rf/Ri). Namun saat mengunakan Rf sebesar 70KΏ nilai penguatan
yang dihasilkan pada percobaan beragam. nilai penguatan seharusnya sebesar 7
kali penguatan. Namun saat nilai Vin yang diinputkan melebihi 1,7volt
maka tegangan yang dihasilkan tetap berkisar 12 Volt (12volt merupakan
nilai tegangan VCC). Hal ini disebabkan oleh tegangan pembatas yang digunakan
pada op-amp sebesar 12 Volt. Pada garfik perbandingan nilai Vout pengukuran dan
Vout perhitungan terlihat bahwa terdapat perbedaan hasil dikarenakan adanya
nilai Vcc yang membatasi nilai hasil tegangan pengukuran, contoh pada percobaan
menggunakan hambatan sebesar 70kΩ nilai perngukuran pada tengangan input -3v
adalah 11.2 volt namun menurut perhitungan nilainya 21 volt. Sehingga dapat kita
simpulkan pada percobaan ini terdapat nilai batas/ +Vsat sebesar 11.2volt dan -Vsat
-9.8volt.
Kedua
percobaan diatas menggunakan hambatan input (RI) sebesar 10 K. sehingga dapat
disimpulkan nilai penguatan yang dihasilkan oleh op-amp adalah sebesar Rf/RI
dengan nilai maksimal kurang dari sama dengan tegangan pembatas (VCC) yang
digunakan pada op-amp. nilai input yang dihasilkan oleh op-amp inverting
berpolaritas berlawanan dengan polaristas tegang input.
Grafik 1.1
Grafik 1.2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar